2. Ibadah Ghairu Mahdhah. Ibadah ghairu mahdhah merujuk pada ibadah yang tidak memiliki ketentuan yang spesifik dalam ajaran agama dan cenderung lebih terbuka dalam pelaksanaannya. Ibadah jenis ini tidak memiliki format atau ketentuan yang baku dan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sesuai dengan konteks dan kebutuhan individu atau masyarakat.
Menurut al-Azhari, kata ibadah tidak dapat disebutkan kecuali untuk kepatuhan kepada Allah.[1] Ini sesuai dengan pengertian yang di kemukakan oleh al-syawkani, bahwa ibadah itu adalah kepatuhan dan perendahan diri yang paling maksimal. Secara etimologis diambil dari kata ‘ abada, ya’budu, ‘abdan, fahuwa ‘aabidun.SYARAT IBADAH DITERIMA Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari Allâh Azza wa Jalla mewajibkan seluruh hamba-Nya untuk beribadah kepada-Nya. Kemudian Dia akan memberikan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka amalkan. Namun ibadah akan diterima oleh Allâh Azza wa Jalla , jika memenuhi syarat-syarat diterimanya amal sebagaimana telah dijelaskan oleh Allâh dan Rasul-Nya.
Lantas, apa artinya tajdid? Dikutip dari buku Muhammadiyah Gerakan Pembaruan oleh Dr. Haedar Nashir, tajdid bermakna pembaruan. Kata ini setara dengan jadid yang artinya sesuatu yang baru. Istilah. 347 234 385 435 151 411 258 139